Perhiasan Terindah, Ialah Wanita Shalihah
Saudariku yang baik, sungguh sangat beruntung bagi wanita
shalihah di dunia ini. Ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan
melahirkan generasi dambaan. Kalau pun ia wafat, maka Allah akan menjadikannya
bidadari di akhirat nanti. Oleh karena itu, para pemuda jangan sampai salah
memilih pasangan hidup. Pilihlah wanita shalihah untuk dijadikan istri dan
pendamping hidup setia.
Sayyidatuna Khadijah radhiayallahu anha. adalah figur seorang istri
shalihah yang menjadi penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat
suami dalam berjuang dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Beliau
telah berkorban dengan harta, kedudukan, dan diri beliau demi membela perjuangan
Rasulullah SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM.
Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah radhiayallahu
anha., hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasul walau beliau sendiri
sudah meninggal. Allah berfirman dalam QS. An Nur ayat 30-31, Katakanlah kepada
orang laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali
yang biasa tampak daripadanya......
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Dunia ini
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah (HR. Muslim)
Ciri khas seorang wanita shalihah adalah ia mampu menjaga
pandangannya. Ciri lainnya, dia senantiasa taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Make up-nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah memperbanyak dzikir
kepada Allah di mana pun berada. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al
Quran. Jika seorang muslimah menghiasi dirinya dengan perilaku takwa, akan
terpancar cahaya keshalihahan dari dirinya.
Wanita shalihah tidak mau kekayaan termahalnya berupa iman
akan rontok. Dia juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada
dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan
menjerit-jerit saat mendapatkan sesuatu kesenangan. Ia akan sangat menjaga
setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan
bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya justru bersumber dari
kemampuannya menjaga diri.
Wanita shalihah itu murah senyum, karena senyum sendiri
adalah shadaqah. Namun, tentu saja senyumnya proporsional. Tidak setiap
laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Intinya, senyumnya adalah
senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Bisa
dibayangkan jika kaum wanita kerja keras berlatih senyum manis semata untuk
meluluhkan hati laki-laki.
Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul dengan
siapapun. Dengan pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah, sebab ia akan
selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada
Allah semakin baik sehingga hal itu berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang
lain. Pendek kata, hubungan kemanusiaan dan taqarrub kepada Allah dilakukan
dengan sebaik mungkin.
Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa
imannya kuat adalah dari kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa
malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya akan selalu terkontrol. Tidak akan
ia berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al Quran dan As Sunnah. Dan
tentu saja godaan setan bagi dirinya akan sangat kuat. Jika ia tidak mampu
melawan godaan tersebut, maka bisa jadi kualitas imannya berkurang. Semakin
kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa
malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya. Wallahu alam bish showab
Ingin Menulis Komentar, Klik (0)